Jakarta, narasi-news.com || Isu miring yang menyebut aksi Himpunan Pemuda 21 Nusantara (Hp21Nusantara) sarat kepentingan politik dan ditunggangi pihak tertentu (by order) ditepis tegas Ketua Umum Hp21Nusantara, Arnol Ibnu Rasyid. Ia menilai tuduhan tersebut hanyalah strategi pengalihan isu dari dugaan skandal pertambangan yang melibatkan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) beserta keluarga dan kroninya.
Aksi yang mereka gelar mengangkat tema “Save Pulau Kabaena, Periksa Gubernur Sultra, Anak dan Istrinya yang Diduga Otak Intelektual” terkait dugaan pelanggaran oleh PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS) di Pulau Kabaena.
Hingga kini, Hp21Nusantara sudah menggelar aksi serupa beberapa kali di berberapa titik, termasuk melaporkan secara resmi kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung RI.
“Isu yang mereka sebar itu hanya kamuflase. Tujuannya jelas, supaya kejahatan lingkungan dan dugaan korupsi yang kami laporkan tidak tercium oleh aparat penegak hukum,” kata Arnol dalam keterangan persnya, Kamis (14/8/2025).
Arnol menegaskan, gerakan Hp21Nusantara murni lahir dari keresahan masyarakat Kabaena atas maraknya aktivitas tambang yang merusak lingkungan, merampas ruang hidup warga, dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Ia menolak keras tudingan bahwa demonstrasi mereka digerakkan oleh pesanan pihak tertentu.
Menurutnya, pengalihan isu dengan mempolitisasi gerakan mahasiswa adalah modus lama yang kerap digunakan untuk membungkam kritik.
“Daripada sibuk memfitnah gerakan kami, lebih baik fokus menjawab substansi laporan, benarkah PT TMS melakukan tambang ilegal, dan apakah ada keterlibatan Gubernur serta keluarganya?” ujarnya.
Hp21Nusantara menyatakan akan terus melanjutkan aksi hingga aparat penegak hukum menindaklanjuti laporan mereka secara transparan.
Arnol menegaskan, pihaknya siap menghadirkan data, bukti lapangan, serta saksi terkait dugaan keterlibatan pejabat daerah dalam bisnis tambang Pulau Kabaena.
“Kami tidak akan mundur. Ini bukan sekadar soal politik, ini soal masa depan lingkungan dan generasi Pulau Kabaena,” tutup Arnol.