narasi-news.com, Jakarta – Penerimaan BLT di lima kelurahan, yakni kelurahan lapadaku, kelurahan Konawe, kelurahan tiworo, kelurahan wamelai, dan kelurahan waumere, mendapat sorotan dari lembaga, Sultra Advocation Center FIAT justitiauriate CELLUM. Sabtu, (15/06/2024).
Ditengah kegaduhan pemotongan BLT yang disalurkan pada tanggal 13 Juni 2024 melalui bank Sultra cabang kambara kabupaten muna barat.
Arman mengatakan bahwa pemotongan BLT diduga ada konspirasi antara kepala dinas sosial dan pihak bank sultra.
Pasalnya, masyarakat yang seharusnya menerima 900 ribu , malah menjadi 800, sampai dengan 850 ribu rupiah.
Arman mengaku dibeberapa media telah ditayangkan klarifikasi kepala dinas sosial muna barat dan pihak bank sultra, tetapi yang aneh penjelasan pihak bank Sultra tidak bisa diterima oleh akal malah membuat kami semakin kuat dugaan bahwa adanya indikasi penggelapan dana BLT bantuan masyarakat.
“Saya sudah membaca penjelasan pihak bank Sultra bahwa mengapa penerimaan BLT masyarakat hanya 850 karna disebabkan tidak bisa ditarik semua karena harus ada saldo rekening minimal 50. Ok kita bisa terima penjelasan itu tapi bagaimana mana dengan pemotongan sampai seratus sedangkan sepengetahuan saya minimal saldo di rekening bank Sultra itu sampai 20 ribu Sehingga kami melihat berdasarkan diskusi kami di internal lembaga ada cela indikasi korupsi/ penggelapan didalamnya”. Terangnya
“Hal ini akan bisa menjadi temuan jika semua penerima BLT terpotong 100 sampai 50 ribu dan kita hitung saja dg total keseluruhan penerima BLT dari lima kelurahan, hasilnya cukup besar juga”. Sambungnya
Sehingga Arman mengatakan bahwa kami akan mengambil langkah konstitusional seperti melakukan aksi di depan kantor gubernur Sulawesi tenggara untuk mendesak PJ gubernur mencopot kepala Bank sultra cabang kambara kabupaten muna barat yang diduga sudah merugikan masyarakat.
Dan sekaligus melaporkan kepala Bank Sultra serta kepala dinas sosial muna barat ke kejaksaan tinggi Sulawesi tenggara dengan data – data yang kami miliki, Agar ke depan hal seperti ini tidak kembali terulang.
Sampai berita ini di tayangkan, pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi.