Panas! Dugaan Suap Pilwabup Koltim: Bantahan yang Retak di Hadapan Fakta

narasi-news.com, Kolaka Timur – Mantan (Eks) Ketua DPRD Kolaka Timur periode 2019–2024, Suhaemi Nasir, membantah keras tudingan bahwa dirinya menerima uang dalam bentuk dolar menjelang pemilihan Wakil Bupati Koltim. Namun, kesaksian seorang pensiunan ASN justru memperumit posisinya. Selasa, (22/4/2025). 

 

Ibu Eri, mantan pegawai Kantor Penghubung Koltim di Jakarta, mengaku di hadapan jaksa bahwa ia diminta oleh Suhaemi dan tiga anggota DPRD lainnya untuk menukarkan dolar AS ke rupiah. Penukaran dilakukan di Jakarta, tidak lama setelah Pilwabup digelar. Menurutnya, ia hanya menjalankan permintaan sebagai bentuk bantuan, tanpa mempertanyakan asal-usul uang tersebut.

 

Ibu Eri menyebut Suhaemi, Yunianti, dan Eka Widyawati menemaninya ke tempat penukaran uang di CV Latunrung, dekat Kementerian Dalam Negeri. Uang yang ditukarkan berkisar Rp90 juta per orang. Ia juga mengungkap bahwa komunikasi dengan para anggota DPRD terjadi saat mereka menginap di Hotel Borobudur, Jakarta, usai pemilihan.

 

Sementara itu dilansir dari lenterasultra.com dan dikutip media ini, saksi lain bernama Febin, anak dari anggota DPRD Rosdiana, juga diperiksa. Ia membenarkan bahwa ibunya menerima sebuah ponsel setelah pemilihan dan mengakui dirinya sempat memakai dan menjual ponsel tersebut.

 

Meski sejumlah anggota DPRD telah membantah menerima uang, kesaksian dari Ibu Eri dan Febin memberi gambaran lain. Jaksa kini mendalami dugaan aliran dana yang menyeret nama Abdul Azis, Bupati Koltim saat ini, sebagai pihak yang diduga menjadi sumber dana.

 

Penyelidikan terus berlanjut dan sorotan publik semakin tajam terhadap proses demokrasi yang tercoreng dugaan praktik suap terselubung.

 

Sementara itu hingga berita ini ditayangkan pihak media masih berupaya mendapatkan Informasi dan Konfirmasi ke pihak terkait. 

 

Laporan: Sal. 

Array
Related posts