Lunasi utang tapi sertifikat tak kunjung diberikan, Bank BTN Kc Kendari di Desak Bertanggung Jawab

narasi-news.com, Kendari – Puluhan massa dari Konsorsium Mahasiswa dan Aktivis Sulawesi Tenggara (KMA Sultra) menggelar demonstrasi di depan Kantor Cabang Bank Tabungan Negara (BTN) Kota Kendari. 

 

Aksi tersebut dipicu oleh dugaan kelalaian Bank BTN yang hingga kini belum menyerahkan sertifikat tanah milik salah satu konsumen berinisial “AE”, meskipun kreditnya telah lunas sejak tahun 2017.

 

Menurut Erik santo, Jenderal Lapangan aksi, konsumen “AE” telah menyelesaikan seluruh kewajiban pembayaran kreditnya sejak tujuh tahun lalu. Namun hingga saat ini, pihak Bank BTN belum juga menyerahkan sertifikat hak milik yang menjadi hak sah konsumen.

 

AE telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank BTN pada 14 Desember 2012 dengan nomor perjanjian 0001920121114000003. Pada hari yang sama, AE juga memberikan surat kuasa kepada Syafarudin Harahap, pimpinan BTN saat itu, melalui notaris Achmad Yani Kalimudin. Namun hingga hari ini, setelah pelunasan dilakukan pada 2017, sertifikat masih ditahan oleh pihak bank,” ungkap Eriksanto dalam keterangannya kepada media ini. Selasa, (6/5/2025). 

 

Koordinator Lapangan, Aksan Setiawan Tabangge, menambahkan bahwa tindakan Bank BTN tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 

 

Ia menegaskan bahwa bank tidak memiliki hak untuk menahan sertifikat bila konsumen telah memenuhi seluruh kewajibannya.

 

“Ini bentuk pengabaian hak konsumen. Kami mendesak BTN segera menyerahkan sertifikat tersebut. Jika tidak, kami akan kawal kasus ini sampai ke ranah hukum,” tegas Aksan.

 

Dalam audiensi bersama massa aksi, perwakilan pimpinan BTN menyatakan bahwa pihaknya akan menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu dua bulan. 

 

Namun demikian, mahasiswa menegaskan bahwa jika dalam jangka waktu tersebut persoalan belum juga diselesaikan, maka jalur hukum akan ditempuh sebagai langkah terakhir.

 

Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait. 

 

Laporan: Red. 

Array
Related posts