narasi-news.com, Jakarta || Koordinator Lapangan Korps Mahasiswa Nusantara (KOMANDAN), Akbar, mendesak PT Tiran Group segera mencopot La Pili dari jabatannya sebagai humas. Hal itu disampaikan Akbar terkait respons pihak PT Tiran Group yang menyebut aksi unjuk rasa KOMANDAN di Kementerian Pertanian dan Gedung KPK, Jakarta, 16 Juni 2025, sebagai “tuduhan tanpa dasar” dan “fitnah”.
Saat itu, humas PT Tiran Group, La Pili, menyebut proyek pembangunan smelter senilai Rp 4,9 triliun oleh PT. Tiran Mineral sepenuhnya dibiayai pribadi oleh Owner PT Tiran Group, Andi Amran Sulaiman. Pernyataan ini dimuat dalam media ini, Senin (23/6).
Menanggapi itu, Akbar menilai klarifikasi yang disampaikan La Pili hanyalah bentuk Psy War dan alibi semata.
“Kalau memang benar PT Tiran serius, buat dong pembelaan resmi dan prosedural dari pihak perusahaan. Jangan hanya lempar pernyataan ke media,” tegas Akbar dalam pernyataan pers yang diterima media ini, Rabu (25/6).
Menurut Akbar, humas PT. Tiran Group juga berpotensi menyebarkan hoaks lantaran hingga saat ini operasional PT. Tiran Mineral masih terus berlangsung.
“Pernyataan humas itu bisa mengarah pada hoaks. Faktanya, hingga hari ini PT Tiran Mineral tetap beroperasi,” sambung Akbar.
Ia juga mengkritik pola komunikasi PT Tiran yang kerap berujung pada laporan polisi, terutama ketika gagal membangun kesepakatan dengan pihak KOMANDAN.
“Ini soal kredibilitas perusahaan. Gagal komunikasi lapor, gagal negosiasi lapor. Ini lucu. Sebaiknya PT Tiran segera ganti humas, agar komunikasi dengan publik dan pihak terkait dapat dijalankan lebih profesional,” tutup Akbar.
Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait.
Laporan: Red.