narasi-news.com, Konawe – Pembangunan gedung rawat inap Puskesmas kecamatan Puriala Kabupaten Konawe yang di bangun dimasa calon bupati Konawe inisial HR Menjabat Sebagai Pj. Bupati Konawe dinilai menjadi jualan politik. Minggu, (13/10/2024).
Calon bupati Konawe nomor urut 03 mengklaim bahwa pembangunan tersebut adalah karyanya, yang seharusnya ini bukan sesuatu yang harus di jadikan jualan politik karena itu tanggung jawab pemimpin.
Rojab, .ahasiswa Kecamatan Puriala mengatakan bahwa pembangunan tersebut itu adalah tanggung jawabnya sebagai pemimpin untuk kepentingan masyarakat bukan di jadikan sebagai jualan politik untuk kepentingan pilkada 2024.
“Bangunan tersebut menggunakan uang negara bukan uang pribadi calon HR, jadi tidak perlu mengklaim bahwa itu sebagai karya nya hanya untuk kepentingan menjelang pilkada”. Jelasnya dalam pernyataan resminya kepada media ini.
“Seandainya pembangunan itu menggunakan Dana pribadi kita perlu apresiasi, tetapi itu dibangun menggunakan uang negara dan di klaim sebagai karyanya, kan aneh”. Sambungnya
Rojab menuturkan, sebelumnya HR ini menjabat sebagai PJ. Bupati Konawe, sah saja jika seorang pemimpin melakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur.
Baginya, jika pembangunan dan segala bantuan yang di berikan mantan Pj. Bupati Konawe HR itu diduga untuk kepentingan politik sebagai sarana mensosialisasikan diri untuk maju dalam kontestasi pencalonan kepala daerah (Calon Bupati Konawe).
“Berarti Selama ini bantuan yang diberikan HR adalah benar untuk kepentingan politik dan juga terlibat politik praktis serta melanggar netralitas ASN, Namun Bawaslu dan KPU Konawe mandul Dalam mengawasi hal itu”. Ujarnya
“Bawaslu dan KPU Konawe mandul dan menutup mata atas pelanggaran yang di lakukan calon bupati inisial HR selama menjabat sebagai Pj, karena sekarang HR terbukti mencalonkan sebagai bupati Konawe”. Ucap Rojab
Terakhir ia mengatakan, tidak ada klaim atas bangunan rawat inap puskesmas kecamatan yang didirikan di masa kepemimpinannya sebagai pejabat kepala daerah. Murni atas sikap kepemimpinan, bukan untuk dijadikan jualan politik semata. (Red).