narasi-news.com, KOLAKA – Beberapa hari terakhir publik di hebohkan dengan pemberitaan kecelakaan Kerja yang terjadi di salah satu perusahaan tambang di Sultra dengan merenggut nyawa. Sabtu, (23/03/2024).
Perusahaan itu adalah PT. Waja Inti Lestari (WIL) perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, berlokasi di kecamatan wolo, kabupaten kolaka, sulawesi tenggara.
Kecelakaan Kerja yang terjadi di Lokasi Izin Usaha Pertambangan PT. Waja Inti Lestari (WIL) di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka kini tuai sorotan dari ketua garda pemuda sulawesi tenggara (GARPEM Sultra), Aksan setiawan.
“Kami Menduga Perusahaan Ini tidak memperhatikan/menerapkan K3, jika ini di perhatikan potensi kecelakaan kerja rentan terjadi, apapun dalilnya perusahaan mesti bertanggung jawab,” Ungkap Aksan pada awak media narasi-news.com
Menurutnya, ini menjadi fokus pemerintah dan APH daerah provinsi dalam hal ini Disnakertrans dan Kapolres Kolaka.
“Untuk itu kami meminta Dinas Ketenagakerjaan dan transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra beserta kapolres kolaka untuk segera menyelidiki penerapan sistem managament K3 PT. WIL sebelum banyak memakan korban“. Tambahnya
Diketahui, Dalam IUP PT. WIL terdapat Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) sesuai surat Keputusan Penunjukan Nomor 6623 Menlhk-pktl/kuh/pla.2/10/2021 dengan No SK. 465/Menhut-l/2011
“Berdasarkan kondisi lapangan, PT. WIL diduga menggarap sebagian Kawasan hutan produksi terbatas (HPT) tanpa memiliki lzin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dalam melakukan aktivitas pertambangan di Desa Lapao-pao Kecamatan wolo kabupaten kolaka”. Terang Ketua GARPEM sultra
“Sehingga kami yang tergabung dalam garda pemuda sulawesi tenggara (GARPEM SULTRA) meminta kapolres kolaka AKBP Yosa Hadi, untuk memproses kasus ini sampai tuntas yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia, jika terus di biarkan tidak adanya tindakan dari pihak APH maka kejadian seperti ini akan terus terjadi”. Tutupnya
Sampai berita ini di tayangkan, pihak media narasi-news.com masih berupaya mengonfirmasi pihak terkait namun masih belum ada respon. (Slf)