narasi-news.com, Konawe Selatan — Praktik distribusi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Selasa, (8/4/2025).
Warga menduga adanya aktivitas ilegal yang melibatkan oknum mafia BBM yang beroperasi secara terang-terangan di lokasi tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun, oknum diduga menggunakan sepeda motor rakitan berbasis model Thunder dan Mega Pro yang telah dimodifikasi sedemikian rupa dengan tangki berkapasitas besar.
Tangki-tangki tersebut bahkan dilengkapi dengan kran air di bagian bawah, yang diduga berfungsi sebagai jalur pengeluaran BBM untuk kemudian dijual kembali secara ilegal.
“Kami melihat sendiri motor-motor itu bolak-balik masuk antrian. Padahal jelas terlihat kalau tangkinya sangat besar, dan ada Selang/Pipa di bawahnya. Ini sudah sering terjadi dan dibiarkan begitu saja,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain praktik tersebut, kondisi pelayanan di SPBU ini pun dianggap tidak mencerminkan standar pelayanan publik. Sejumlah karyawan terlihat tidak mengenakan pakaian dinas harian (PDH) yang semestinya menjadi kewajiban dalam operasional SPBU, sehingga menimbulkan kesan kurang profesional dan tidak tertib.
“Petugasnya saja pakaiannya tidak rapi. Seolah-olah tidak ada pengawasan dari pihak pengelola maupun instansi terkait. Ini SPBU resmi, seharusnya punya SOP yang jelas,” tambah narasumber tersebut.
Warga juga menyoroti adanya mobil-mobil yang setelah melakukan pengisian BBM, kembali masuk ke jalur antrian untuk mengisi ulang. Praktik ini menimbulkan pertanyaan besar apakah pengisian tersebut dilakukan ke tangki utama atau ke wadah penampungan lain untuk tujuan penjualan kembali.
Masyarakat berharap adanya tindak lanjut dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum guna melakukan investigasi menyeluruh dan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran di sektor distribusi BBM, yang dapat merugikan negara serta menyengsarakan masyarakat luas.
Sampai berita ini ditayangkan pihak SPBU belum memberikan tanggapan, Tim media masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait.
Laporan: Sal.