narasi-news.com, Sultra || Masyarakat setempat mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap hasil pengerjaan proyek pembangunan jalan poros Lambuya-Motaha.
Jalan yang baru saja diaspal tersebut sudah mengalami kerusakan di sejumlah titik. Permukaan jalan aspal terlihat retak, bahkan di beberapa tempat sudah tampak lapisan pengerasan jalan.
Erik Santo, seorang aktivis dari Sulawesi Tenggara, menyoroti kondisi jalan tersebut. Ia menyebut bahwa kerusakan jalan yang baru diperbaiki ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai kualitas pengerjaan.
“Jalan ini belum lama diperbaiki. Dulunya rusak parah, baru beberapa bulan yang lalu diaspal. Tapi anehnya, sekarang sudah retak di banyak titik. Bahkan permukaannya tidak rata, dan di beberapa tempat lapisan pengerasan terlihat jelas,” ujar Erik kepada media Jum’at, (10/1/2025).
Erik menduga bahwa kerusakan ini disebabkan oleh pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Ia juga menilai bahwa pihak pelaksana proyek, PT Aneka Bangunan Cipta, harus bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Proyek yang menelan anggaran besar, yakni sebesar Rp30 miliar, dinilai tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Masyarakat berharap pihak terkait segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaksana proyek dan memastikan kualitas perbaikan jalan sesuai standar.
Perlu diketahui, bahwa Jalan poros Lambuya-Motaha merupakan akses penting bagi masyarakat setempat, serta penghubung dua kabupaten yakni kabupaten konawe dan konawe selatan (Konsel) sehingga kondisi jalan yang buruk dapat mengganggu aktivitas mereka.
Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait.
Laporan: Salfin Tebara