Aliansi Pemuda Gelar Aksi Damai Hari Sumpah Pemuda, Serukan Hentikan Komersialisasi Pendidikan

narasi-news.com, Jakarta – Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Aliansi Pemuda menggelar aksi damai di patung kuda, monas Jakarta Pusat. Senin, (28/10/2024). 

 

Ribuan massa dari berbagai organisasi pemuda hadir dalam aksi ini untuk mengenang semangat persatuan yang lahir dalam peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 sekaligus menyerukan tuntutan untuk menghentikan komersialisasi pendidikan di Indonesia.

 

Aksi yang digelar secara damai ini diwarnai dengan orasi-orasi kebangsaan yang menekankan pentingnya menjaga akses pendidikan yang merata dan terjangkau bagi semua kalangan. 

 

Para peserta aksi membawa spanduk bertuliskan “Stop Komersialisasi Pendidikan” dan slogan-slogan lain yang menyerukan pendidikan sebagai hak dasar yang tidak boleh diperjualbelikan.

 

Menariknya, dalam aksi ini turut hadir massa simbolis dari jong-jong, atau organisasi pemuda masa pergerakan, seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan Jong Celebes, yang menjadi perwakilan pemuda saat merumuskan Sumpah Pemuda. 

 

Kehadiran simbolis jong-jong ini menegaskan semangat pergerakan dan persatuan yang sejalan dengan perjuangan pemuda masa kini dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan.

 

Koordinator aksi, Ahmad Sangadji menyampaikan bahwa komersialisasi pendidikan semakin memperlebar kesenjangan sosial dan menghalangi banyak anak muda Indonesia dalam meraih pendidikan yang layak.

 

“Semangat Sumpah Pemuda adalah semangat persatuan dan perjuangan. Hari ini, kami memperjuangkannya dengan menuntut akses pendidikan yang adil dan merata. Pendidikan adalah hak setiap warga negara, bukan barang dagangan,” tegasnya dalam orasi.

 

Selain itu, peserta aksi membacakan kembali teks Sumpah Pemuda sebagai bentuk penghormatan dan refleksi terhadap perjuangan pemuda-pemuda terdahulu. Mereka juga menyampaikan petisi kepada pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam menghentikan praktik-praktik komersialisasi di sektor pendidikan.

 

Aksi ini berjalan dengan tertib dan diakhiri dengan deklarasi komitmen pemuda untuk terus berjuang demi pendidikan yang inklusif dan terjangkau, sebagai wujud nyata dari semangat persatuan yang diusung dalam Sumpah Pemuda. 

 

Aliansi Pemuda berharap aksi ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya menjamin pendidikan yang adil dan bebas dari unsur komersialisasi.

 

“Hari Sumpah Pemuda ini bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi momentum untuk memperkuat perjuangan pemuda dalam membangun Indonesia yang lebih baik, khususnya dalam bidang pendidikan. Kami berharap suara ini didengar oleh seluruh pemangku kebijakan agar pendidikan di negeri ini menjadi lebih inklusif dan merata,” Tutup salah satu kordinator aksi. (Red). 

Array
Related posts