Jakarta, narasi-news.com – Institusi polri kembali hangat dalam perbincangan masyarakat yang belum lama ini terjadi penembakan terhadap empat nelayan di kecamatan laonti kabupaten konawe selatan oleh oknum kepolisian polairud Polda Sultra.
Hari ini kembali dihangatkan dengan penegakan hukum polsek tiworo kepulauan (tikep) terhadap pelaku pengeroyokan.
Pengeroyokan itu terjadi pada Hari Selasa tanggal 16 Januari 2024 di kabupaten Muna barat yang di lakukan oleh enam orang pelaku.
Diketahui, Polsek tiworo kepulauan kabupeten muna barat diduga kuat melindungi enam pelaku pengeroyokan terhadap korbannya Asriani (37) warga desa kembar maminasa, kecamatan maginti, kabupaten muna barat.
Pasalnya sudah 15 hari sejak korban melaporkan kasusnya ke Polsek tiworo kepulauan pada tanggal 16 Januari 2024 para pelaku yang indentitas sudah dikantongi petugas belum juga ditangkap dan bebas berkeliaran.
Dalam keterangan tertulisnya yang di terima awak media, Asriani mengatakan bahwa polsek tikep terkesan melindungi para pelaku yang mengeroyok dirinya saat berada diacara pernikahan di desa kembar maminasa.
“Saya sudah melaporkan dan sudah diperiksa begitupun dengan saksi oleh penyidik namun sampai saat ini enam pelaku pengeroyokan belum juga ditangkap”. Pungkasnya
Lanjut, Asriani mengatakan terjadinya pengeroyokan karena salah satu dari enam pelaku pengeroyokan ini tersinggung terkait diskusi pembahasan adat muna yang akan dilaksanakan pada acara pernikahan di desa kembar maminasa, kecamatan maginti kabupaten muna barat, kemudian salah satu dari enam pelaku menarik – narik dan memegang tangan si korban dan lima orang pelaku melakukan pemukulan hingga muka korban mengalami luka- luka.
“Saya berharap ke enam pelaku segera ditangkap sebab mereka masih berkeliaran, yang anehnya saya malah berpotensi ditahan karna membela diri dari enam pelaku pada saat saya dikeroyok”. Tambahnya dalam konfirmasi tertulis nya
Pada saat ditanya mengapa sampai harus ikut ditahan dipolsek tiworo kepulauan, Asriani mengatakan karna pelaku merasa korban akibat tangannya yang lebam sehingga dia melapor balik.
“Saya juga pusing kenapa sampai saya harus ditahan juga ketika pelaku pengeroyokan ini ditangkap, apakah saya salah ketika membela diri, posisi saya pada saat itu terpegang sehingga saya mencoba melepaskan diri tetapi Kenapa sekarang ini saya mendapatkan informasi dari kepolisian bahwa jika saya akan ikut ditahan”. Ucap Asriani
Asriani menduga bahwa enam pelaku pengeroyokan tersebut mempunyai kedekatan emosional dengan Kapolsek tiworo kepulauan sehingga enam pelaku pengeroyokan sampai pada saat ini belum dilakukan penahanan.
Sampai pada saat berita ini terbit pihak media narasi-news.com masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait namun masih belum ada respon.
Redaksi : (Slf)