narasi-news.com, Jakarta – Pengurus Pusat Perkumpulan Mahasiswa Indonesia (PP-PMI) menggelar aksi bakar lilin dan konferensi pers di depan Mabes Polri pada Selasa malam (25/2/2025).
Aksi yang dimulai pukul 22.30 WIB itu bertujuan menyoroti dugaan kelalaian dalam pengawasan transportasi ilegal (taksi gelap) di Kabupaten Sukabumi, yang berujung pada kecelakaan maut di Tol Ciawi.
Dalam pernyataan sikapnya, Koordinator Aksi PP-PMI, Ali Moma, menegaskan bahwa dua kendaraan yang terlibat dalam insiden tragis tersebut merupakan taksi gelap asal Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Akibat kecelakaan itu, seluruh penumpang kendaraan tersebut meninggal dunia.
“Kami menilai kinerja Kasat Lantas Polres Kabupaten Sukabumi sangat buruk. Seharusnya, langkah preventif dilakukan sebelum kecelakaan terjadi, bukan setelahnya. Kinerja Kasat Lantas tidak bisa hanya sebatas pencitraan di media. Ke mana mereka saat kendaraan-kendaraan ilegal ini beroperasi bebas?” tegas Ali Moma.
PP-PMI menilai langkah penegakan hukum yang baru dilakukan setelah kejadian hanya menunjukkan lemahnya pengawasan di lapangan. Menurut mereka, Kasat Lantas seolah menutup mata terhadap maraknya taksi gelap yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Sangat disayangkan, kalau tindakan baru diambil setelah korban berjatuhan. Jika setelah kejadian tragis ini baru ada operasi lalu lintas dan pemberitaan besar-besaran di media, itu sama saja seperti menutupi kesalahan dengan pencitraan berlebihan,” lanjutnya.
Sebagai bentuk protes, PP-PMI secara tegas mendesak Kapolri dan Kakorlantas untuk segera mencopot Kasat Lantas Polres Kabupaten Sukabumi dari jabatannya.
“Kami tidak ingin pemimpin yang hanya pandai pencitraan tanpa ada tindakan nyata dalam menjaga keselamatan masyarakat,” pungkas Ali Moma.
Aksi ini diakhiri dengan doa bersama dan simbolisasi pembakaran lilin sebagai bentuk duka atas nyawa yang melayang akibat kecelakaan tersebut.
Red.