DKPP Diminta Copot Komisioner KPU Sultra dan Ketua KPU Konawe Terkait Dugaan Penerimaan Uang Paslon Gubernur

narasi-news.com, JAKARTA || Sejumlah lembaga mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam GAPH-Sultra mendesak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP RI) untuk mencopot Komisioner KPU Sultra berinisial HZM dan Ketua KPU Konawe, Wike. 

 

Desakan ini muncul setelah adanya dugaan keterlibatan keduanya dalam praktik money politik untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon) gubernur Sultra.

 

Ketua GAPH-Sultra, Tomi Dermawan, menyampaikan bahwa Komisioner KPU Sultra, HZM, diduga bertindak sebagai fasilitator pembagian uang dari salah satu paslon kepada anggota KPU di 17 kabupaten/kota di Sultra. Salah satu yang menerima uang tersebut adalah Ketua KPU Konawe, Wike.

 

Uang tersebut diberikan oleh HZM untuk dibagikan ke komisioner lainnya dengan tujuan memenangkan salah satu paslon gubernur. Namun, uang itu diduga hanya diambil sendiri oleh Wike dan tidak dibagikan,” ujar Tomi, Jumat (10/01/2025).

 

Lokasi Penyerahan Uang

Koordinator lapangan aksi, Egi Rahman Sukarta, mengungkapkan bahwa pemberian uang tersebut dilakukan di salah satu lokasi di Jakarta. Komisioner KPU Sultra, HZM, menyerahkan uang tersebut kepada Ketua KPU Konawe, Wike, untuk mendukung paslon tertentu.

 

“Kami meminta DKPP RI segera mencopot Ketua KPU Konawe, Wike, dan Komisioner KPU Sultra, HZM, karena tindakan mereka telah mencederai demokrasi dengan praktik money politics,” tegas Egi.

 

Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Egi menambahkan bahwa tindakan ini melanggar kode etik dan prinsip netralitas penyelenggara pemilu. Sebagai penyelenggara yang seharusnya jujur dan adil, perbuatan tersebut dianggap merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi KPU.

 

“Mereka telah melanggar kode etik dan merusak integritas pemilu. Kami mendesak DKPP untuk mengambil langkah tegas agar demokrasi tetap terjaga,” pungkasnya.

 

Massa juga mengancam akan terus melakukan aksi lanjutan jika DKPP RI tidak segera menindaklanjuti laporan ini.

 

Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait namun masih belum ada respon. 

 

Laporan Redaksi. 

Array
Related posts