narasi-news.com, KENDARI – Akhir-akhir ini banyak para aktivis atau pemegang atau Ketua dalam sebuah organisasi memanfaatkan kesempatan ketika sedang berdiskusi dengan pimpinan pejabat yang penuh sok akrab namun di manfaatkan untuk mengancam atau memeras Pejabat Tersebut, tentu hal demikian di alami oleh Ridwan Badallah selaku Kadis Kominfo Sultra saat ini.
Ridwan Badallah merupakan salah satu korban dari pimpinan Organisasi Pemuda Nusantara (IPN) yang awalnya hanya diskusi tentang isu-isu pemerintahan namun di giring seakan Ridwan Badallah menyalahkan salah satu Pejabat padahal pimpinan organisasi IPN tersebut bertanya kepada Ridwan Badallah.
Dari kebuntuan berpikir cara Pimpinan Organisasi (IPN) tersebut Ketua Lembaga Investigasi Negara Sulawesi Tenggara meminta pada Pimpinan (IPN) agar segera meminta maaf atau mengklarifikasi pernyataannya terhadap tuduhannya kepada Ridwan Badallah yang ia lontarkan di salah satu media Sultranews.com.
“Dan kami harapkan adik-adik Aktivis atau pemegang organisasi baiknya bijak dan paham membedakan persoalan jangan karena kepentingan pribadi sehingga menggadaikan nama baik organisasinya dan jangan pula karena kebuntuan berpikir sehingga melakukan pemerasan kepada seseorang, tentu dalam kasus ini besar dugaan bahwa Pimpinan Organisasi (IPN) melakukan pemerasan kepada Ridwan Badallah”. Tegasnya
Ketua LIN-Sultra minta kepada para Aktivis agar profesional dan bijak dalam menjalankan tugas Organisasi, jangan karena kepentingan Pribadi sehingga merugikan nama baik Organisasi nya sendiri, ini tidak patut di contoh dan tentu kami juga meminta kepada Kemendagri RI agar tidak menelaah mentah-mentah isu atau informasi dari Lembaga atau Organisasi yang belum jelas legalstendingnya serta kepengurusannya.
“Ketua LIN-Sultra selaku Kuasa Pendamping juga meminta kepada teman-teman media agar memberitakan sesuatu kiranya berimbang atau mengkonfirmasi pihak-pihak terkait, ini juga amanat undang-undang Pers No 40 Tahun 1999 tentang Jurnalistik”, ucapnya
Pada intinya dalam persoalan ini adalah masalah kepentingan dari salah satu pimpinan Organisasi tersebut bukan persoalan yang merugikan negara ataupun merugikan istansi pemerintah terkait dan tidak pula merugikan masyarakat banyak, tentu ini persoalan kebuntuan berpikir dari pimpinan Organisasi dan hal itu sangat mencedarai nama Organisasi di Indonesia tentu kami selaku pemegang Organisasi juga malu atas tindakan tersebut sebab publik atau masyarakat tidak akan percaya lagi kepada “NGO ” ini sangat memalukan dan merusak citra atau nama baik Organisasi yang ada di Indonesia dan khusus di Sulawesi Tenggara.