narasi-news.com, Kendari – Penyaluran beasiswa pemerintah daerah (pemda) konawe memicu kontroversi dan kritik pedas dari berbagai kalangan.
pasalnya, beasiswa tersebut dinilai diskriminatif karena hanya difokuskan kepada mahasiswa yang berkuliah di jakarta, sementara mahasiswa yang berkuliah di kendari tidak mendapatkan perhatian yang sama.
Ketua HIPPMA-Morosi Andisa, Mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan tersebut. Satu dari sekian banyak Mahasiswa Konawe, Kendari, mengaku merasa terabaikan dan tidak diperlakukan adil.
“Kami juga berjuang untuk pendidikan perkuliahan di Kendari. Teman-teman Mahasiswa butuh bantuan yang sama seperti mahasiswa yang di Jakarta”. Terang andika pada media ini. (5/24).
Andisa juga mengatakan merasa kebijakan ini sangat tidak adil, Padahal kita tahu, penyumbang APBD terbesar di Konawe adalah Kecamatan Morosi. Namun, tidak sepeser pun dari anggaran tersebut dirasakan kembali oleh masyarakat Morosi. Kami hanya ingin diperhatikan juga, terutama teman-teman Mahasiswa dari Morosi yang sedang berkuliah di Kendari,” ujar Andisa.
Menurutnya, minimal pengembalian anggaran tersebut ke daerah bisa berupa program beasiswa atau pendidikan gratis bagi yang membutuhkan. “Kami berharap Pemda Konawe bisa lebih bijak dalam menyalurkan beasiswa, dengan memperhatikan seluruh mahasiswa, tanpa memandang lokasi tempat mereka berkuliah,” tambahnya.
“Diharapkan PJ. Bupati Konawe beserta Dinas yang terkait Khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Konawe, dapat mendengar keluhan masyarakat dan mahasiswa, serta melakukan perubahan yang diperlukan agar kebijakan ini lebih inklusif dan merata, demi kesejahteraan dan kemajuan pendidikan seluruh mahasiswa Konawe tanpa diskriminasi.” Tutupnya.